Sejarah berdirinya MI Nurul Bahri berawal dari Idenya bapak Rain Rauf, S.Pd. (Kepala MTs Nurul Bahri) sekaligus tokoh pendidikan yang sangat bepengaruh di Desa Huangobotu saat itu. kemudian beliau mengajak Ibu Maryam Katili (almh) untuk merealisasikan ide yang sangat cemerlang tersebut, dan akhirnya Ibu Maryam Katili setuju maka mulailah mereka melakukan persiapan-persiapan diantaranya melakukan koordinasi dengan kepala sekolah SD Inpres Huangobotu untuk meminta sebagian siswa yang ada di dusun biluango desa Huangobotu akan di tampung di madrasah baru, meminta izin kepada pemerintah desa Huangobotu, mempersiapkan ruang belajar sementara dan menyiapkan guru pengajar. Alhmdulillah dengan usaha keras dan cerdas dari kedua tokoh tersebut teaptnya pada bulan Juli tahun 2013 berdirilah madrasah ibtidaiyah Nurul Bahri dengan menggunakan 1 ruang kelas MTs Nurul Bahri dengan status pinjaman.
Jumlah siswa peratama masuk di kelas 1 sebanyak 17 orang, dengan kepala madrasah pertama yaitu Ibu Maryam Katili (almh) dibantu oleh 3 orang guru (Piyon A. Launuha, Iswan Nggolitu, dan Anster Saleh) tenaga guru dan kepala madrasah pada saat itu juga merangkap tugas sebagai pengajar di MTs Nurul Bahri. tak berselang lama kurang lebih setahun kemudian MI Nurul Bahri memperoleh Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dari Kantor wilayah Kementerian Agama Propinsi Gorontalo sebesar Rp. 65.000.000 dengan imbal swadaya dari masyarakat sebesar 10% yaitu Rp. 6.500.000. dari total dana tersebut lahirlah 2 ruang belajar baru yang berlokasi tidak jauh dari MTs Nurul Bahri (Lokasi saat ini). Keberadaan MI Nurul Bahri tidak
ubahnya seperti lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya. Meski bukan lembaga
pendidikan yang dananya selalu disubsidi oleh pemerintah, lambat laun madrasah ini
menjadi pilihan favorit masyarakat desa Biluango kecamatan Kabila Bone dan desa
tetangga lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar